Setelah melalui beberapa Tahapan Fasilitasi Sosialisasi dan Perorganisasian sesuai dengan Tahapan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa, hingga penetapan Kader Pemberdayaan Manusia (KPM) serta Dalam rangka pelaksanaan Program Kerja Desa Mekarmaju dibidang Kesehatan dan Tanggung Jawab Pemerintah Desa dalam Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa diantaranya dengan melakukan Konvergensi dalam perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan pembangunan Desa untuk mendukung pencegahan stunting; dengan memastikan setiap sasaran prioritas menerima dan memanfaatkan paket layanan intervensi gizi prioritas.
Pemdes Mekarmaju melaksanakan Kegiatan Sosialisasi/penyuluhan Stunting dengan sasaran Ibu Hamil dan Balita. Dihadiri oleh Kepala Desa Mekarmaju, ketua TP.PKK Desa Mekarmaju ,Pendamping Desa, PLD, Kader Posyandu dan Bidan Desa. Narasumber kegiatan memberikan Gambaran terkait Gejala, dampak jangka panjang, dan cara Mencegah Stunting. Selain itu peserta dengan sasaran ibu hamil dan balita diberikan PMT bagi ibu hamil dan balita yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Tahukah kalian apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang berulang, infeksi berulang, dan pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Anak tergolong Stunting apabila lebih pendek dari standar umur anak sebayanya. Standar panjang atau tinggi badan anak dapat dilihat pada buk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga kecerdasan anak tidak maksimal. hal ini berisiko menurunkan produktivitas anak di masa depan. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak Stunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. bahkan, stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya
Semoga bermanfaat. .
Bukan kah lebih baik mencegah dari pada mengobati .